Kita tentu sepakat bahwa kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi, termasuk juga organisasi pemerintahan. Tidak lain dan tidak bukan, adalah karena kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam organisasi. Apa sejatinya yang kriteria untuk menjadi pemimpin pemerintahan?

Sadu Wasistiono, sebagaimana telah dikutip dari Buku Kepemimpinan menyatakan bahwa dalam memilih pimpinan pemerintahan yang diharapkan dapat menjadi pemimpin, ada 3 kriteria yang dapat digunakan yakni kapabilitas, kompatibilitas dan akseptabilitas.

Kapabilitas

Kapabilitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris capability, yang dalam Oxford Learners Dictionaries diartikan sebagai “the ability or qualities necessary to do something“, atau “kemampuan atau kualitas yang dibutuhkan untuk dapat melakukan sesuatu”.

Dalam konteks kepemimpinan ini, kapabilitas juga dapat dipahami sebagai kemampuan intelektual dan kualitas moral pimpinan yang dapat dilihat dari rekam jejaknya track record dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memimpin organisasi yang pernah dipimpinnya.

Kapabilitas kepemimpinan juga dapat dipahami sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengelola organisasi dan sumber daya yang dimiliki organisasi.

Kemampuan intelektual tentu saja tidak hanya dilihat dari tingkat pendidikan formal yang ditempuh, tetapi dapat dilihat juga dari kecepatannya memahami dan mengambil sikap terhadap berbagai permasalahan aktual.

Selain itu, juga dapat dilihat dari kemampuan pemimpin, komitmen pemimpin, dan sikap konsisten pemimpin, serta kemampuannya dalam memprediksi masa depan secara visioner.

Kompatibilitas

Yang dimaksud dengan kompatibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan berbagai tuntutan, permintaan, perintah yang datang dari sumber-sumber berlainan, yang mungkin saling bertentangan.

Kompatibilitas juga dapat dipahami sebagai gambaran kemampuan pemimpin pemerintahan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan yang datang dari sistem pemerintah tingkat atasnya dan kemampuan mengakomodasikan tuntutan dari sub sistem pemerintah tingkat bawahnya maupun dari para pengikutnya.

Seorang pemimpin harus teguh dalam pendirian, tetapi luwes dalam implementasinya, karena dia harus berhadapan dengan berbagai kelompok dengan berbagai kepentingan.

Luwes dalam hal ini bukan berarti seorang pemimpin pemerintahan tidak memiliki prinsip, tetapi lebih kepada harus dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, tanpa harus mengorbankan prinsip atau keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Akseptabilitas

Akseptabilitas dapat diartikan sebagai daya terima dari bawahan yang dipimpinnya ataupun dari para pengikutnya. Daya terima ini dapat dilihat dari rasa hormat bawahan maupun pengikutnya secara tulus, bukan rasa hormat yang dibuat-buat untuk sekedar menyenangkan hati si pemimpin.

Rasa hormat yang tulus akan dapat mendorong bawahan atau pengikut siap berkorban baik waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendukung keputusan yang telah diambil oleh pemimpin.

Para bawahan atau pengikut tersebut yakin bahwa dengan mendukung pemimpin, maka tujuan atau cita-cita bersama akan dapat tercapai.

Referensi:

Enceng. 2016. Kepemimpinan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

*ttps://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/capability?q=capability

*ttps://dosensosiologi.com/kapabilitas/

*ttp://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/921/890

*ttps://adoc.pub/kepemimpinan-pemerintahan-berkarakter-untuk-tingkat-madya.html

Share:
4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments