Saat ini, dunia sedang menghadapi pandemi akibat menyebarnya Coronavirus Disease 19 (COVID-19). Pemerintah Republik Indonesia sendiri kini telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan sosial ini kemudian diturunkan menjadi kebijakan bekerja dari rumah atau Work From home (WFH) oleh instansi pemerintah dan swasta. Pola bekerja dari rumah, diharapkan mampu untuk menghambat penyebaran virus Corona dengan meminimalisir kontak fisik antar pegawai maupun antar masyarakat.
Meski berstatus WFH, sedapat mungkin kita harus tetap produktif dan tidak menggunakan WFH sebagai alasan untuk malas bekerja. Lebih buruk, jangan sampai menggunakan masa WFH untuk pelesiran / piknik yang justru bertentangan dengan maksud dan tujuan dilaksanakannya WFH tersebut. Tetap produktif menurut saya dapat dibagi menjadi 2 (dua) hal besar, yaitu tetap produktif dari aspek pekerjaan rutin dan tetap produktif dalam rangka mengembangkan potensi atau hobi pribadi yang positif.
Bekerja Secara Daring (Dalam Jaringan – Online)
Pada era industri 4.0 saat ini, kemajuan teknologi sangat terasa manfaatnya. Industri digital, industri teknologi, industri telekomunikasi dan berbagai aspek industri lain mulai menunjukkan eksistensi diri. Internet adalah salah satunya. Internet saat ini dapat dianggap sebagai tulang punggung komunikasi. Disaat interaksi fisik dibatasi pasca mewabahnya Covid-19, jaringan internet benar-benar menjadi tumpuan. Didukung dengan adanya aplikasi-aplikasi telekomunikasi, internet berperan laksana pahlawan dalam menghubungkan tiap-tiap individu manusia.
Bekerja secara daring, bagi sebagian orang sudah dilakukan bahkan sebelum adanya PSBB ini. Terutama bagi orang-orang yang bekerja di industri digital. Mereka biasa menyebutnya bekerja secara remote. Dalam bekerja secara remote ini, konsultan dan klien tidak harus bertemu secara langsung. Yang nyatanya terkadang konsultan berposisi di belahan barat dunia, klien berada di timur bumi. Mungkin dari merekalah kita belajar berkomunikasi tanpa interaksi fisik.
Cukup banyak hal yang dapat dilakukan meski dengan daring. Sebagai contoh sebagai berikut:
Rapat secara Daring
Rapat secara daring saat ini sedang booming. Tidak hanya instansi pemerintah dan swasta, “rapat-rapat” juga dilakukan oleh masyarakat awam untuk berkomunikasi dengan teman-teman sejawat, alumni-alumni pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan internet sebagai tulang punggungnya, saat ini banyak sekali aplikasi-aplikasi rapat-rapat secara daring. Seperti menggunakan aplikasi-aplikasi sebagai berikut:
- WhatsApp;
- Google Meet;
- Skype;
- Facetime;
- Slack;
- Zoom; dan
- Sisco Webex;
Berbagi File Secara Cloud
Berbagi file secara cloud juga sangat penting dalam menungjang pekerjaan. Dengan berbagi file tersebut, sharing file tidak lagi sulit. Tidak perlu dilakukan secara manual via drive seperti Flashdisk, Harddisk, apalagi CD dan DVD. Tidak perlu saling berkirim email atau share via aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan Telegram.
Salah satu cara kerja dasar dari sharing file via cloud, adalah file otomatis terupdate di komputer / laptop manapun yang terintegrasi secara langsung setelah tombol “SAVE” di pilih. Namun demikian, ada kekurangan mendasar dari cara kerja ini, yaitu tidak dapat bekerja pada 1 (satu) file yang sama secara simultan berbarengan. Bila hal tersebut dilakukan, akan terjadi konflik sehingga file akan justru tersimpan dalam 2 (dua) file yang berbeda.
Beberapa aplikasi dan/atau website yang dapat digunakan sebagai penyimpanan cloud adalah:
- Dropbox;
- Sync.com;
- Pcloud;
- Google Drive;
- Microsoft OneDrive;
- Tresorit;
- Kotak; dan
- Mega;
Masih terdapat banyak lagi aplikasi penyedia layanan penyimpanan cloud, dengan berbagai fitur dan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Bahkan mungkin ada beberapa instansi pemerintahan / swasta yang mengembangkan website penyimpanan cloud untuk lingkungan kerjanya masing-masing.
Mengolah File Pekerjaan Bersama dan RealTime
Bila penyimpanan file secara cloud seperti di atas tidak dapat digunakan untuk mengolah 1 (satu) file secara simultan oleh beberapa operator, maka kita dapat melakukan hal tersebut dengan aplikasi-aplikasi penyedia layanan pengolah data, angka dan presentasi berbasis web. Aplikasi basis web ini memungkinkan multiuser bekerja secara simultan. Beberapa penyedia layanan ini adalah:
- Google Docs;
- Word Online by Microsoft;
- Zoho Writer;
- Only Office; dan
- Shutterborg.
Mengembangkan Potensi / Hobi Pribadi
Banyak hal yang dapat dilakukan selama menjalani masa WFH. Keep Productive dapat dijadikan sebagai salah satu semangat untuk selalu menghasilkan sesuatu. Contoh-contoh yang dapat dilakukan adalah:
- Membuat konten digital seperti Webblog dan YouTube;
- Mempelajari peraturan-peraturan terbaru;
- Mengembangkan diri dengan memperbanyak literasi;
- Mempelajari hal baru yang mungkin belum pernah dilakukan, seperti memasak menu-menu baru (bagi yang hobi masak);
- Melaksanakan hal positif lain.
Saya pribadi saat ini sedang mempelajari pembuatan konten digital seperti tulisan di webblog Dani Suluh Permadi (https://danisuluhpermadi.web.id) dan juga membuat konten tutorial di YouTube salah satunya adalah video sebagai berikut:
Channel : Dani Suluh
Kesimpulannya adalah banyak yang dapat dilakukan di rumah selama pelaksanaan kebijakan WFH. Namun Jangan Lupa, bahwa WFH esensinya adalah bekerja dari rumah, sehingga meskipun tidak dikantor, hal tersebut bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Pembagian waktu adalah salah satu kunci suksesnya WFH. Membagi waktu bekerja, istirahat, dan mengembangkan potensi diri.
Semoga wabah Covid-19 dapat segera terlewati, dan kita dapat beraktifitas seperti biasa.
Sumber:
https://tekno.kompas.com/read/2020/03/17/14360097/7-aplikasi-untuk-rapat-dari-rumah-lewat-smartphone
https://www.websitehostingrating.com/id/best-dropbox-alternatives/
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/13/094103520/cegah-corona-dengan-kerja-di-rumah-ini-8-tips-agar-tetap-produktif?page=all (Gambar)