
Pajak untuk Pembangunan Nasional[1], merupakan satu kalimat yang menunjukkan bahwa pajak merupakan modal penting untuk memastikan pembangunan bangsa dapat terlaksana dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa setiap aspek pembangunan yang harus dilakukan oleh negara membutuhkan sumber pendanaan. Sumber-sumber pendanaan untuk pembangunan tersebut tentunya harus dapat dikelola oleh setiap aparat negara dengan jujur dan amanah, serta berorientasi pada kepentingan publik, alih-alih kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Untuk menjamin pengelolaan pajak sebagai salah satu sumber pendapatan negara, sejak tahun 2021 hingga 2024, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak telah membangun sebuah sistem inti perpajakan yang pada tahun 2025 telah resmi digunakan. Sistem Inti Perpajakan yang baru tersebut dikenal sebagai CoreTax.
Apa itu CoreTax?
Merujuk pada rilis resmi Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang diakses melalui laman CoreTax | Direktorat Jenderal Pajak, CoreTax merupakan sebuah sistem administrasi layanan Direktorat Jenderal Pajak yang dibangun sebagai bagian dari Proyek Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP). Proyek sistem inti administrasi perpajakan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan.
Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) sendiri merupakan proyek rancang ulang proses bisnis administrasi perpajakan melalui pembangunan sistem informasi yang berbasis COTS (Commercial Off-the-Shelf) disertai dengan pembenahan basis data perpajakan. COTS yang merupakan terminologi dalam teknologi dan sistem informasi, secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu paket aplikasi, sub-sistem ataupun modul perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan standar proses bisnis tertentu dan telah tersedia secara luas di pasar serta dapat digunakan dengan modifikasi seminimal mungkin.
Dengan sistem informasi berbasis COTS ini, CoreTax diharapkan dapat dijalankan secara efisien dan dapat menghemat biaya dalam pengembangannya.
Tujuan utama dari pembangunan CoreTax adalah untuk memodernisasi sistem administrasi perpajakan yang telah ada hingga saat ini. Kehadiran CoreTax diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis inti administrasi perpajakan, mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), pembayaran pajak, hingga pemeriksaan dan penagihan pajak.
CoreTax sendiri dapat diakses melalui laman: CoreTaxdjp.pajak.go.id.
CoreTax Bagian dari Reformasi Perpajakan
Sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sistem Perpajakan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan penting. Reformasi Perpajakan[2] sebagai upaya pembenahan berbagai aspek perpajakan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Direktorat Jenderal Pajak, telah mengalami beberapa fase reformasi, yakni:
- Reformasi Perpajakan Rezim Modern (1983-2000);
- Reformasi Perpajakan Jilid I (2002-2008);
- Reformasi Perpajakan Jilid II (2009-2016); dan
- Reformasi Perpajakan Jilid III (2017-sekarang).
Seiring sejarah panjang pengelolaan perpajakan tersebut, pemerintah terus berbenah dengan melakukan berbagai evaluasi. Kesimpulan penting dari evaluasi yang telah dilakukan adalah perlunya perbaikan proses bisnis dan sistem informasi perpajakan agar dapat menghasilkan kinerja yang dapat diharapkan dari sebuah administrator perpajakan modern.
Kemudian, demi mewujudkan pengelolaan perpajakan yang kuat, kredibel, dan akuntabel tersebut, terlahir inisiatif strategis terkait 5 (Lima) Pilar Reformasi Perpajakan, yaitu:
- organisasi;
- sumber daya manusia;
- proses bisnis;
- teknologi informasi dan basis data, dan
- peraturan perundang-undangan;
CoreTax merupakan salah satu elemen kunci bagi terlaksananya reformasi perpajakan. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa hadirnya CoreTax yang diharapkan dapat membawa perbaikan bagi seluruh proses bisnis perpajakan, hingga pemanfaatan teknologi informasi dan basis data untuk pengambilan kebijakan terkait.
Manfaat CoreTax
CoreTax diyakini dapat membawa berbagai manfaat penting, di antaranya adalah:
- Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas, di mana proses administrasi perpajakan diyakini dapat menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan;
- Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak, sebagai sebuah dampak positif dari kemudahan-kemudahan dalam pelaporan dan pembayaran pajak;
- Peningkatan Kualitas Layanan, di mana layanan perpajakan menjadi lebih mudah diakses dan terintegrasi; serta
- Peningkatan Kemampuan Analisis Data, mengingat data perpajakan yang terintegrasi dapat diolah secara maksimal untuk dapat menghasilkan analisis yang lebih baik dalam pengambilan kebijakan.
Modul – Modul Pembelajaran dan Tutorial Penggunaan CoreTax
Meski telah dikembangkan sejak tahun 2021, CoreTax secara resmi mulai digunakan pada Januari 2025. Oleh karenanya, tentu masih terdapat berbagai hambatan dan tantangan, khususnya dari sisi teknis penggunaan sistem informasi CoreTax tersebut.
Panduan Ringkas dan Handbook Tutorial CoreTax
Direktorat Jenderal Pajak secara konsisten memberikan panduan penggunaan CoreTax untuk memastikan sistem informasi perpajakan ini secara cepat dapat dipahami dengan baik oleh pengguna layanan. Melalui laman resminya, para pengguna layanan dapat mengakses berbagai panduan ringkas dan handbook tutorial CoreTax, seperti:
- Buku Panduan Singkat Implementasi Coretax bagi Wajib Pajak;
- Buku Panduan Ringkas Coretax DJP;
- Buku Panduan Penanggung Jawab, Impersonate, dan Penambahan Role Akses Bagi Wajib Pajak Badan;
- Buku FAQ Aplikasi E-Faktur Client Desktop; serta
- Hanbook Tutorial, di antaranya: Seri Registrasi, Seri Layanan Wajib Pajak, Seri Pelaporan SPT, Seri Pembayaran dan Seri Lembaga Keuangan.
Video Tutorial CoreTax
Selain Panduan Ringkas dan Handbook Tutorial tersebut, untuk mempermudah pengguna Sistem Informasi CoreTax, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia juga telah membuat berbagai video tutorial di kanal YouTube Resmi Direktorat Jenderal Pajak.
Daftar Putar Tutorial dalam Sistem CoreTax dalam kanal YouTube tersebut adalah:
Referensi:
https://pajak.go.id/id/reformdjp/coretax Daftar Putar Tutorial dalam Sistem Coretax – YouTube pada Akun YouTube Resmi Direktorat Jenderal Pajak
[1] https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14978/Pajak-untuk-Pembangunan-Nasional.html